
Momen Lebaran, masyarakat mulai menerima Tunjangan Hari Raya (THR). Namun, ini juga menjadi musim panen bagi para penipu online yang memanfaatkan momen untuk menjalankan berbagai modus kejahatan digital. Penipuan ini menyasar semua kalangan, dari remaja hingga orang tua, bahkan dengan cara yang tampak profesional dan meyakinkan.
Modus penipuan kini semakin halus dan menyasar psikologi korban. Jangan cepat percaya, apalagi jika ditawari keuntungan besar dalam waktu singkat. Selalu teliti sebelum mengambil keputusan, dan jangan ragu bertanya jika merasa ragu.
15 Modus Penipuan Online yang Harus Diwaspadai
- Pekerjaan Like & Subscribe Berbayar
Menawarkan tugas sederhana seperti follow dan like, lalu dijanjikan komisi. Setelah beberapa tugas, korban diminta setor uang untuk “naik level”. - Investasi Bodong
Menjanjikan keuntungan tinggi dalam waktu cepat. Saat akan menarik dana, korban justru diminta setor lagi. - Giveaway atau Hadiah Palsu
Mengaku dari perusahaan resmi dan meminta biaya administrasi untuk mengirim hadiah yang tidak pernah ada. - Jual Beli Barang Fiktif
Menjual produk dengan harga sangat murah, tapi setelah transfer, penjual menghilang. - Akun Palsu Teman/Keluarga
Menggunakan foto dan nama teman atau saudara, lalu meminta bantuan atau pinjaman uang. - Penipuan Crypto atau Trading Palsu
Mengajak trading lewat platform palsu, biasanya dimulai dari ajakan di grup Telegram atau WhatsApp. - Lowongan Kerja Palsu / MLM Berkedok Bisnis Online
Menawarkan kerja dari rumah dengan iming-iming penghasilan besar, namun korban diminta bayar keanggotaan. - Phishing (Link Palsu)
Mengirimkan link mirip layanan resmi (bank, Instagram, Telegram), dan mencuri data login korban. - Freelancer / Tiket Palsu
Menawarkan jasa desain, sewa, atau penjualan tiket event. Setelah transfer, tidak ada layanan diberikan. - Pemerasan Lewat Video Call
Mengajak video call tidak senonoh, lalu rekaman digunakan untuk mengancam dan memeras. - Donasi Amal Palsu
Menggunakan foto anak yatim atau korban bencana palsu untuk meminta donasi ke rekening pribadi. - Modus Salah Transfer
Mengaku salah kirim uang dan minta dikembalikan, padahal bukti transfer palsu. - Grup Lelang Barang Palsu
Menjual barang branded lewat sistem lelang. Setelah menang dan transfer, tidak ada barang dikirim. - Penipuan Agen Travel / Tiket Murah
Menjual tiket pesawat, kereta, hotel dengan harga promo. Tiket palsu atau tidak dikirim. - Penipuan CPNS / Instansi Resmi
Menawarkan jasa “meloloskan” seleksi CPNS, TNI, Polri dengan biaya tertentu. Semua palsu.
Lindungi Diri dan Keluarga dari Penipuan Online
✅ Jangan Mudah Percaya – Verifikasi semua informasi, apalagi yang menjanjikan uang.
✅ Cek Ulang Sebelum Transfer – Gunakan situs seperti cekrekening.id untuk mengecek rekening mencurigakan.
✅ Aktifkan Verifikasi Ganda – Supaya akun tidak mudah dibajak.
✅ Waspadai Link Asing – Jangan sembarangan klik tautan yang dikirimkan oleh akun tidak dikenal.
✅ Laporkan Modus yang Ditemukan – Semakin banyak yang tahu, semakin banyak yang terlindungi.
Untuk remaja maupun warga LDII Kota Magelang, jangan sungkan untuk bertanya kepada pengurus atau pihak yang lebih paham IT jika menemui sesuatu yang mencurigakan. Bersikap terbuka dan waspada adalah kunci keselamatan digital.
Mari kita lindungi THR dan tabungan kita dengan bijak. Bagikan informasi ini kepada keluarga dan teman agar terhindar dari bahaya penipuan online.
Informasi edukatif yang sangat penting