Trasan, 12 November 2023 – Pengurus Pimpinan Anak Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (PAC LDII) Trasan turut memeriahkan Khataman dan Peringatan Hari Santri 2023 di Pondok Pesantren Al-Asyraf. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Haul Kyai Asyraf dan Hari Santri Nasional 2023.

Dalam suasana penuh kekhidmatan, Desa Trasan menjadi saksi dari berbagai kegiatan bersejarah yang diselenggarakan. Lomba antar Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) se Desa Trasan, Kirab Odong-Odong Santri, dan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kecamatan Bandongan turut menyemarakkan acara ini. Keberagaman budaya dan keislaman pun terwujud dalam atraksi Pencak Silat dari Pagar Nusa Ranting Trasan.

Tidak hanya dihadiri oleh masyarakat setempat, namun juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, seperti Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang, Forkompimcam Kecamatan Bandongan, Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Bandongan, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bandongan, dan para Kepala Desa beserta undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Drs. Bagawat Gita, Kepala Desa Trasan, mengungkapkan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan khataman ini. Beliau menyoroti kebersamaan warga Trasan yang telah berhasil mensukseskan program Koin NU di desa tersebut, yang seluruhnya diperuntukkan untuk kemaslahatan umat.

Ketua PAC LDII Trasan, dalam kesempatan ini, menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan yang bertujuan mengenang Kyai Asyraf dan merayakan peran penting para santri dalam menjaga tradisi keislaman. “Hari Santri menjadi momentum penting untuk memahami dan menghargai peran para santri sebagai pewaris ilmu pengetahuan dan budaya Islam,” ujarnya.

Dalam tausyiahnya, KH Zaenal Arifin menekankan bahwa mencari ilmu tidak hanya terbatas pada pemahaman intelektual semata, melainkan juga melibatkan dimensi hati dan pengamalan. Ilmu yang diperoleh, kata beliau, harus menjadi ilmu hikmah yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari dan pembangunan karakter yang mulia.

Kegiatan ini mencerminkan semangat kebersamaan dan kerukunan antarumat beragama dalam upaya memperkuat akar budaya keislaman di Desa Trasan. Peringatan ini diharapkan dapat terus menjadi momentum untuk meningkatkan rasa cinta dan kesadaran terhadap nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *